Sunday, March 15, 2015

Pengalaman Tak Terlupakan Bersama Agya


foto: dokumentasi pribadi

Sore yang cerah di tengah teriknya Ramadhan 2014 silam. Si hitam Agya kesayangan meluncur dengan gesitnya melintasi jengkal demi jengkal jalan tol Jagorawi arah jakarta. Saya lalui jalan tol yang sedang ramai lancar sore itu dengan kecepatan yang cukup tinggi, di atas 100 km/jam. Asiknya naik mobil kecil, kita tetap bisa bermanufer dengan lincah nyelip-nyelip di jalanan mana saja. 

Tak ada firasat buruk atau perasaan aneh sepanjang perjalan ke tempat tujuan. Dengan santainya nyetir sambil ditemani alunan musik melow dari stasiun radio favorit teman setia sepanjang perjalanan, seperti biasa.

Dan kejadian serba cepat itu terjadilah. Saking asiknya menikmati perjalanan saat itu, saya nyaris bablas keluar tol. Asik melaju dengan kecepatan tinggi di jalur paling kanan dan mendadak sadar ternyata seharusnya saya ambil jalur paling kiri untuk segera keluar tol jagorawi. 

Secara refleks -refleks yang salah, tidak seharusnya terjadi, dan sama sekali tidak boleh ditiru :p - saya langsung banting stir ke kiri tetap nekat maksa mau keluar di pintu keluar tujuan. Padahal secara keamanan sudah tidak memungkinkan dan harusnya pasarah bablas ke pintu keluar selanjutnya. 

Yang terjadi dalam hitungan detik-detik yang cukup menegangkan buat saya yang nyetir sendirian dan bingung salah jalan, saat banting stir ke kiri dan berpindah cepat dari jalur 4 (paling kanan) ke jalur 3, ada 2 mobil di belakang saya yang ternyata masih jaga jarak aman hanya nyaris menyerempet si Agya hitam mungil ini sambil membunyikan klakson peringatan sekeras-kerasnya. Masih aman.

Sejurus kemudian, saat tetap nekat pindah ke jalur satunya lagi, mobil bak di belakang saya ternyata melaju dengan kecepatan sangat tinggi langsung menghajar habis body kiri mobil saya, dari belakang sampai ke depan, semuanya. Komplit, ngga ada yg kelewat.

Syok sesaat, entah beberapa detik saya cuma bengong ditempat, dlm mobil yg terseret beberapa meter dengan posisi miring mirip adegan di film “Fast & Furious”  karena dihajar dengan kecepatan tinggi oleh mobil bak yang pastinya tenaga dan ukurannya juga lebih besar, dan dunia rasanya berhenti berputar sejenak (ini agak lebay mungkin ya perumpamaannya :p ).

Yang saya rasakan dan fikirkan saat itu adalah, BLANK. Have no idea. Ga bisa mikir apa2. Cuma bisa pasrah aja. Ga kebayang bakal ngalamin ditabrak segitunya di jalan tol disaat nyetir sendirian. Beruntung sabuk pengaman berfungsi dengan baik, hentakan keras yang mendorong badan dan kepala saya ke depan nyaris mentok stir, dikunci dengan kuat oleh sabuk pengamannya. Pada detik ini saya baru sadar, ternyata saya mengalami dan membuktikan sendiri bahwa mobil yang banyak diremehkan dan dicibir beberapa kalangan dengan “mobil murah, murahan, mengabaikan safety, sama sekali nggak terbukti!”

Yah lupakanlah apa yang kemudian terjadi setelah itu antara saya dan pengendara mobil bak tersebut. Intinya sih berakhir “damai” karena mobil sama-sama masih asuransi. Dan saya tetap berhasil keluar di tempat tujuan awal (bener-bener nekat dan maksa bgt). Tapi kalau dilihat “hasil” tabrakan nya ternyata cukup ngeri juga.

Jangan bayangkan....!!! Bagian kanan depan mobil bak yang menabrak saya, hancur. Lampu kanan depan nya tak berbentuk pecah hancur lebur. Kap mesinnya bonyok ke dalam. Yang jelas mobil bak yang menabrak mobil saya, bagian depan nya lebih parah kerusakannya dibanding body samping si Agya yang dia tabrak. 

Sedangkan body luar mobil saya sebelah kiri full dari belakang sampai depan, rusak parah. Saya tak faham pula bagaimana mendeskripsikannya dengan pas melalui kata-kata. Sayang, fotonya sudah tak ada karena hilang bersama hp yang sempat terformat total. Yang jelas body kiri rusak cukup parah, pintu depan sebelah kiri tidak bisa dibuka, kaca spion sebelah kiri terlepas dari posisinya dan menjuntai dengan manisnya tergantung hanya dengan satu kabel kecilnya. Kira-kira begitulah pemandangan yang tampak dari luar.

Dari dalam, semuanya tampak mulus, kecuali spion nya itu yang “menghilang” dari pandangan. Saya pun berdecak kagum dengan keamanan mobil ini yang ternyata cukup memuaskan buat saya saat terjadi kecelakaan seperti itu. Selain saya harus lebih fokus dan berhati-hati setelahnya...  ternyata ini hikmahnya...

Saat banyak orang meragukan faktor keamanan mobil murah Low Cost Green Car (LCGC) yang katanya mengorbankan faktor keamanan, disitu saya justru membuktikan sendiri bahwa itu hanya isapan jempol belaka. Meski sebagian besar kandungannya “80% made in lokal”, disitulah kita patut berbangga, bahwa ternyata bangsa ini masih mampu menghasilkan sesuatu dengan kualitas cukup baik. Sesuai keperluan.

Apalagi brand sekelas Toyota yang terkenal memiliki pelayanan purna jual yang cukup baik dan memiliki konsumen loyal dengan kelasnya sendiri. Rasanya terlalu beresiko jika nekat menjual suatu produk murahan, meski harganya di klaim murah. 

Percayalah brand yang sudah mapan sekelas Toyota tak akan menaruh resiko kehilangan kepercayaan pelangan setianya dengan cara mengabaikan faktor keamanan pengendaranya. Saya telah mengalaminya sendiri. Bukan kejadian yang menyenangkan, sempat trauma bawa mobil tapi hanya berlangsung sebentar :p Namun kejadian seperti ini membawa pelajaran yang sangat penting buat saya, yaitu “Yang berbau lokal nggak selamanya jelek, lho!!!”

Pesan moralnya, cintailah produk “berbau lokal”, meski itu menggunakan brand lain (karena LCGC meski dalam ny lokal tetap brand ny milik Jepang) :D Kalau bisa dibuat murah, kenapa harus mahal?

#IndonesiaBisa!

note:
tulisan ini dibuat sebagai partisipasi dlm Lomba Blog TAM (Toyota Astra Motor)



24032015
note2: akhirnya dinobatkan sbg pemenang lomba blog ny dan dapet tiket konser :p



1 comment:

Sigit ario said...

Terimakasih postingannya bermanfaat buat saya saat ini(2019) yg sedang mencari tau seberapa baik mobil lcgc terutama Agya dan Ayla. Smoga hr ini anda slalu dlm LindunganNya. pengalaman anda dgn agya sungguh bikin ngeri, mobil sekecil itu dihantam mobil bak, Alhamdulillah anda selamat. Allah masih melindungi anda lewat savety belt agya. Cuma anda tdk ceritakan apakah balon udara pengemudi saat terjadi benturan dapat bekerja dgn baik?.itu bisa menjadi masukan buat saya yg sedang mencari postingan akan kekurangan dan kelebihan mobil tsb untuk saya pinang menggantikan mobil Jadul saya ToKiper. Mobil Baru, Murah, Irit bbm utk aktifitas sehari-hari baik dlm kota dan siap juga buat keluar kota. Salam